Sungguh tragis nasib yang menimpa Snd. ABG 15 tahun ini dijual ke laki-laki hidung belang oleh penjual tuak tempatnya bekerja dan dijadikan hadiah undian.
Sdn yang kini hamil 4 bulan awalnya bekerja pada seorang penjual tuak bernama Jebul di Desa Gunung Pasir Jaya, Kecamatan Sekampung udik, Lampung Timur.
Karena kepolosannya, Snd dimanfaatkan Jembul dengan menyetubuinya dan menjualnya ke beberapa rekannya yakni Panut seorang supir tangki air mineral, Andik pemuda desa setempat, kemudian pada seorang pemuda yang berasal dari Desa Bauh Gunung Sari bernama Yoko.
Kemudian, Snd diketahui berbadan dua dan sudah berumur 4 bulan. Jembul bersama teman-temannya itu kebingungan setelah mengetahui perut Snd sudah berisi janin hasil perbuatan mereka.
Keempatnya memutuskan untuk melakukan undian guna mencari siapa yang akan menikah Snd. Mengingat Jembul dan Panut sudah memiliki anak dan istri, maka yang mengikuti undian hanya Andik dan Yoko.
"Undiannya menggunakan uang logam yang dilempar ke atas," terang Yoko, Rabu (21/9).
Menurut Yoko, setelah dilakukan pengundian, dirinya yang kalah dan harus menikahi Snd. Yoko mengaku mendapat imbalan dari Panut Rp2 juta, Andik Rp2 juta. Sementara, Jebul memberikan tanah karena tidak memiliki uang.
Kepala Desa Gunung Pasir Jaya, Sukiman, saat di konfirmasi melalui ponselnya enggan berkomentar banyak. "Masalah anak-anak itu sudah selesai, dan kalau bisa hal tersebut jangan sampai dimuat di koran, karena nanti membawa-bawa nama desa, sementara desa ini masih mau mengadakan Pilkades," ujar Sukiran melalui pesan pendek dari ponselnya.
Sementara, Jembul, Panut dan Andik hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi.
Sdn yang kini hamil 4 bulan awalnya bekerja pada seorang penjual tuak bernama Jebul di Desa Gunung Pasir Jaya, Kecamatan Sekampung udik, Lampung Timur.
Karena kepolosannya, Snd dimanfaatkan Jembul dengan menyetubuinya dan menjualnya ke beberapa rekannya yakni Panut seorang supir tangki air mineral, Andik pemuda desa setempat, kemudian pada seorang pemuda yang berasal dari Desa Bauh Gunung Sari bernama Yoko.
Kemudian, Snd diketahui berbadan dua dan sudah berumur 4 bulan. Jembul bersama teman-temannya itu kebingungan setelah mengetahui perut Snd sudah berisi janin hasil perbuatan mereka.
Keempatnya memutuskan untuk melakukan undian guna mencari siapa yang akan menikah Snd. Mengingat Jembul dan Panut sudah memiliki anak dan istri, maka yang mengikuti undian hanya Andik dan Yoko.
"Undiannya menggunakan uang logam yang dilempar ke atas," terang Yoko, Rabu (21/9).
Menurut Yoko, setelah dilakukan pengundian, dirinya yang kalah dan harus menikahi Snd. Yoko mengaku mendapat imbalan dari Panut Rp2 juta, Andik Rp2 juta. Sementara, Jebul memberikan tanah karena tidak memiliki uang.
Kepala Desa Gunung Pasir Jaya, Sukiman, saat di konfirmasi melalui ponselnya enggan berkomentar banyak. "Masalah anak-anak itu sudah selesai, dan kalau bisa hal tersebut jangan sampai dimuat di koran, karena nanti membawa-bawa nama desa, sementara desa ini masih mau mengadakan Pilkades," ujar Sukiran melalui pesan pendek dari ponselnya.
Sementara, Jembul, Panut dan Andik hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi.