Memiliki wajah yang tampan dan tubuh yang macho ternyata memberikan banyak manfaat. Sebuah studi menemukan bahwa laki-laki macho memiliki kesempatan lebih besar untuk memiliki anak.
Para peneliti dari Pennsylvania State University mempelajari kehidupan seksual dari 110 pasangan heteroseksual. Diketahui laki-laki macho memiliki kemampuan yang lebih baik di tempat tidur sehingga membuat pasangannya lebih mungkin untuk hamil dan memiliki anak.
Partisipan dalam studi ini diambil foto dan mengukur wajahnya untuk mengetahui simetri dan maskulinitasnya. Selain itu partisipan juga diminta menjawab kuesioner mengenai kehidupan seks dan waktu orgasmenya.
Hasil yang dilaporkan adalah perempuan mengalami orgasme lebih sering ketika ia memiliki laki-laki yang berkualitas tinggi. Studi ini telah diterbitkan dalam publikasi ilmiah internasional Elsevier's Evolution and Human Behaviour Journal.
Selain itu secara keseluruhan frekuensi orgasme perempuan lebih tinggi baik sebelum ejakulasi atau setelah pasangan mengalami orgasme saat berhubungan seks dengan laki-laki maskulin dan dominan.
"Saya terkejut dengan hasil yang didapatkan. Ada kemungkinan wajah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi," ujar Robyn Salisbury, seorang terapis seks dari Selandia Baru, seperti dikutip dari Medindia.
Salisbury menuturkan sebenarnya ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan hubungan seks termasuk hasrat seksual (libido), suasana hati dan pengetahuan mengenai tubuhnya sendiri.
"Meski begitu bagi laki-laki yang kurang tampan sebaiknya jangan dulu berputus asa, karena ada faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi kehamilan seorang perempuan," ujar Salisbury.
Para peneliti dari Pennsylvania State University mempelajari kehidupan seksual dari 110 pasangan heteroseksual. Diketahui laki-laki macho memiliki kemampuan yang lebih baik di tempat tidur sehingga membuat pasangannya lebih mungkin untuk hamil dan memiliki anak.
Partisipan dalam studi ini diambil foto dan mengukur wajahnya untuk mengetahui simetri dan maskulinitasnya. Selain itu partisipan juga diminta menjawab kuesioner mengenai kehidupan seks dan waktu orgasmenya.
Hasil yang dilaporkan adalah perempuan mengalami orgasme lebih sering ketika ia memiliki laki-laki yang berkualitas tinggi. Studi ini telah diterbitkan dalam publikasi ilmiah internasional Elsevier's Evolution and Human Behaviour Journal.
Selain itu secara keseluruhan frekuensi orgasme perempuan lebih tinggi baik sebelum ejakulasi atau setelah pasangan mengalami orgasme saat berhubungan seks dengan laki-laki maskulin dan dominan.
"Saya terkejut dengan hasil yang didapatkan. Ada kemungkinan wajah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi," ujar Robyn Salisbury, seorang terapis seks dari Selandia Baru, seperti dikutip dari Medindia.
Salisbury menuturkan sebenarnya ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan hubungan seks termasuk hasrat seksual (libido), suasana hati dan pengetahuan mengenai tubuhnya sendiri.
"Meski begitu bagi laki-laki yang kurang tampan sebaiknya jangan dulu berputus asa, karena ada faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi kehamilan seorang perempuan," ujar Salisbury.