Jangan anggap sepele rasa nyeri saat bercinta dengan pasangan. Jika hal itu kerap dirasakan, bisa jadi Anda kekurangan cairan lubrikasi. Ini tips mengatasinya.Jangan anggap sepele rasa nyeri saat bercinta dengan pasangan. Jika hal itu kerap dirasakan, bisa jadi Anda kekurangan cairan lubrikasi.
Menurut konsultan seks , dr. Vanda Mustika, vagina memiliki lapisan mukosa yang lunak dan tipis, seperti halnya mukosa di dalam rongga mulut, sehingga mudah terjadi iritasi/luka. Oleh karena itu, semua gesekan di daerah tersebut memerlukan cairan pelumas yang akan mengurangi gaya gesek.
Jika seorang wanita kekurangan caira pelumas saat bercinta yang akan terjadi adalah timbunya suatu perlukaan di dalam vagina. Perlukaan ini tidak harus besar dan menyebabkan banyak keluar darah, namun bisa jadi merupakan perlukaan kecil yang tidak sampai menimbulkan perdarahan, hanya terjadi sedikit ketidakutuhan pada lapisan mukosa.
"Perlukaan yang kecil ini jika terkena sperma yang mengandung zat-zat mediator radang seperti prostaglandin akan mengaktifkan proses peradangan yang menimbulkan rasa nyeri/perih," jelasnya
Menurut dr. Vanda, perih yang selama ini dirasakan wanita saat bercinta bisa jadi akibat kurangnya lubrikasi saat fase penetrasi penis ke dalam vagina. Fase penetrasi yang terlalu lama sehingga lubrikasi yang dikeluarkan tidak lagi mencukupi juga bisa membuat Anda merasa nyeri karena terjadi iritasi pada dinding vagina anda. Bila itu yang terjadi maka Anda dan pasangan disarankan memperlama foreplay ataupun menggunakan cairan lubrikasi tambahan yang dapat dibeli di apotik.
Agar tidak nyeri, saat memulai hubungan seksual, disarankan dimulai dengan foreplay. Foreplay bisa membuat cairan lubrikasi alami diproduksi oleh kelenjar-kelenjar di sekitar vagina yang artinya vagina siap untuk suatu hubungan seksual.
Kalau Anda merasa sudah mendapatkan foreplay yang cukup, namun tetap merasa nyeri, dr. Vanda menyarankan Anda melakukan pemeriksaan pap smear. Bisa jadi rasa nyeri itu timbul karena adanya infeksi, tumor atau kanker.
Pemeriksaan pap smear dilakukan dengan mengambil apusan dari lapisan leher rahim untuk mengetahui adanya sel kanker, ataupun adanya peradangan. Wanita yang sudah melakukan hubungan seksual wajib melakukan pemeriksaan ini.
Menurut konsultan seks , dr. Vanda Mustika, vagina memiliki lapisan mukosa yang lunak dan tipis, seperti halnya mukosa di dalam rongga mulut, sehingga mudah terjadi iritasi/luka. Oleh karena itu, semua gesekan di daerah tersebut memerlukan cairan pelumas yang akan mengurangi gaya gesek.
Jika seorang wanita kekurangan caira pelumas saat bercinta yang akan terjadi adalah timbunya suatu perlukaan di dalam vagina. Perlukaan ini tidak harus besar dan menyebabkan banyak keluar darah, namun bisa jadi merupakan perlukaan kecil yang tidak sampai menimbulkan perdarahan, hanya terjadi sedikit ketidakutuhan pada lapisan mukosa.
"Perlukaan yang kecil ini jika terkena sperma yang mengandung zat-zat mediator radang seperti prostaglandin akan mengaktifkan proses peradangan yang menimbulkan rasa nyeri/perih," jelasnya
Menurut dr. Vanda, perih yang selama ini dirasakan wanita saat bercinta bisa jadi akibat kurangnya lubrikasi saat fase penetrasi penis ke dalam vagina. Fase penetrasi yang terlalu lama sehingga lubrikasi yang dikeluarkan tidak lagi mencukupi juga bisa membuat Anda merasa nyeri karena terjadi iritasi pada dinding vagina anda. Bila itu yang terjadi maka Anda dan pasangan disarankan memperlama foreplay ataupun menggunakan cairan lubrikasi tambahan yang dapat dibeli di apotik.
Agar tidak nyeri, saat memulai hubungan seksual, disarankan dimulai dengan foreplay. Foreplay bisa membuat cairan lubrikasi alami diproduksi oleh kelenjar-kelenjar di sekitar vagina yang artinya vagina siap untuk suatu hubungan seksual.
Kalau Anda merasa sudah mendapatkan foreplay yang cukup, namun tetap merasa nyeri, dr. Vanda menyarankan Anda melakukan pemeriksaan pap smear. Bisa jadi rasa nyeri itu timbul karena adanya infeksi, tumor atau kanker.
Pemeriksaan pap smear dilakukan dengan mengambil apusan dari lapisan leher rahim untuk mengetahui adanya sel kanker, ataupun adanya peradangan. Wanita yang sudah melakukan hubungan seksual wajib melakukan pemeriksaan ini.