Sebagian orang merasa baru harus memeriksakan kondisi payudaranya ketika ada seorang dari anggota keluarga terdekatnya yang terkena kanker payudara. Unsur genetis memang memungkinkan seseorang berisiko terkena kanker payudara. Namun, ternyata bukan hanya itu. Menurut International Women's Organization, ada hal-hal lain yang membuat seseorang berisiko terkena kanker payudara. Mereka adalah:
1. Belum pernah melahirkan atau tidak melahirkan sampai berusia 30 tahun.
2. Masa kehamilan, khususnya masa kehamilan pertama, berakhir pada aborsi.
3. Menggunakan pil kontrasepsi sebelum mengalami masa kehamilan penuh atau menggunakan pil kontrasepsi selama sedikitnya 4 tahun.
4. Memiliki riwayat kanker payudara pada keluarga dekat (ibu, kakak perempuan, atau anak perempuan). Risiko lebih besar bila seorang saudara mengalami kanker payudara di kedua sisi sebelum memasuki masa menopause.
5. Memiliki kanker payudara dalam riwayat kesehatan pribadi.
6. Memiliki kanker ovarium atau kanker leher rahim dalam riwayat kesehatan pribadi.
7. Usia: kasus penderita kanker payudara pada perempuan umumnya pada usia di atas 50 tahun. Walau begitu, saat ini sudah mulai banyak orang yang terkena kanker payudara sejak usia 30-an, dan bahkan remaja sekalipun.
8. Mulai menstruasi pada usia muda (sebelum berusia 12 tahun) atau memasuki masa menopause di atas usia 55 tahun.
9. Menjalankan terapi estrogen sedikitnya selama 5 tahun seteleh memasuki masa menopause.
10. Mengonsumsi alkohol yang sangat banyak.
11. Obesitas.
Dalam bincang-bincang dengan wartawan, dr Sutjipto Sp(B) Onk, Ketua Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ), mengatakan, "Sekarang ini kita hidup dalam abad penyakit kanker (cancerous age). Di negara berkembang, bebannya jadi ganda. Secara perlahan tetapi pasti, jumlah penderita kanker di negara kita makin banyak karena negara kita perlahan-lahan menjadi sebuah negara industri. Menurut data WHO, negara industri memiliki penduduk dengan penyakit kanker yang besar. Indonesia sudah diimbau untuk mulai berbuat sesuatu. Saat ini, rasionya sudah meningkat, sudah mencapai 100 : 100.000 penduduk positif kanker payudara. Jadi, 1 dibanding 1.000."
Sebagai tambahan lagi, dokter yang juga bertugas di RS Dharmais ini mengatakan, perempuan yang aktif bekerja hingga malam hari, stres, terkena paparan polusi, pola makan tidak seimbang, dan kurang istirahat juga bisa berisiko terkena kanker payudara.
1. Belum pernah melahirkan atau tidak melahirkan sampai berusia 30 tahun.
2. Masa kehamilan, khususnya masa kehamilan pertama, berakhir pada aborsi.
3. Menggunakan pil kontrasepsi sebelum mengalami masa kehamilan penuh atau menggunakan pil kontrasepsi selama sedikitnya 4 tahun.
4. Memiliki riwayat kanker payudara pada keluarga dekat (ibu, kakak perempuan, atau anak perempuan). Risiko lebih besar bila seorang saudara mengalami kanker payudara di kedua sisi sebelum memasuki masa menopause.
5. Memiliki kanker payudara dalam riwayat kesehatan pribadi.
6. Memiliki kanker ovarium atau kanker leher rahim dalam riwayat kesehatan pribadi.
7. Usia: kasus penderita kanker payudara pada perempuan umumnya pada usia di atas 50 tahun. Walau begitu, saat ini sudah mulai banyak orang yang terkena kanker payudara sejak usia 30-an, dan bahkan remaja sekalipun.
8. Mulai menstruasi pada usia muda (sebelum berusia 12 tahun) atau memasuki masa menopause di atas usia 55 tahun.
9. Menjalankan terapi estrogen sedikitnya selama 5 tahun seteleh memasuki masa menopause.
10. Mengonsumsi alkohol yang sangat banyak.
11. Obesitas.
Dalam bincang-bincang dengan wartawan, dr Sutjipto Sp(B) Onk, Ketua Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ), mengatakan, "Sekarang ini kita hidup dalam abad penyakit kanker (cancerous age). Di negara berkembang, bebannya jadi ganda. Secara perlahan tetapi pasti, jumlah penderita kanker di negara kita makin banyak karena negara kita perlahan-lahan menjadi sebuah negara industri. Menurut data WHO, negara industri memiliki penduduk dengan penyakit kanker yang besar. Indonesia sudah diimbau untuk mulai berbuat sesuatu. Saat ini, rasionya sudah meningkat, sudah mencapai 100 : 100.000 penduduk positif kanker payudara. Jadi, 1 dibanding 1.000."
Sebagai tambahan lagi, dokter yang juga bertugas di RS Dharmais ini mengatakan, perempuan yang aktif bekerja hingga malam hari, stres, terkena paparan polusi, pola makan tidak seimbang, dan kurang istirahat juga bisa berisiko terkena kanker payudara.