Motif Caroline Oktavianie Tamboto, mahasiswi semester 4 jurusan Bahasa Inggris Universitas Pelita Harapan (UPH) nekat mengakhiri hidupnya diduga karena kisah asmara dengan Hendra, tidak direstui oleh orangtuanya. Pasalnya, sebelum ditemukan tewas, gadis berkulit putih dikabarkan kabur bersama pacarnya selama tiga hari.
"Sebelum melompat, korban dikabarkan kabur bersama pacarnya, sehingga kedua orangtuanya yang tinggal di Karawang datang mencari anaknya. Ketika tiba di kondominium, orangtuanya menemukan anaknya tewas," ungkap Kapolsek Kelapa Dua, AKP Bambang Hari Wibowo, Sik.
Dari keterangan pihak keluarga, mahasiswi semester 4 jurusan Bahasa Inggris tersebut diketahui sudah berpacaran dengan pria yang bernama Hendra. Keduanya menjalin hubungan sejak masih duduk di bangku SMP. Namun hubungan keduanya tidak direstui oleh orang tua Caroline Oktavianie Tamboto.
"Menurut keterangan dari pihak keluarga, korban sudah berpacaran sejak SMP. Namun hubungan tersebut tidak direstui oleh orangtua korban," kata kapolsek.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswi UPH Karawaci Tangerang nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 9 Kondominium Golf Karawaci Town Richmond Jalan Jenderal Sudirman Boulevard 2000 Lippo Vilage, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kamis (24/11) malam.
Caroline Oktavianie Tamboto,19, pertama kali ditemukan tewas oleh kedua orangtua, Albert Tamboto,45, dan Ny Nana Soekamto,43, yang saat itu sedang mencari putrid bungsunya. Melihat putri keduanya tewas, kedua orangtuanya kemudian menghubungi Polsek Kelapa Dua. Petugas yang datang ke lokasi kemudian melakukan olah TKP.
Caroline Oktavianie Tamboto ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala. Setelah di otopsi, jenazah gadis manis tersebut kemudian dibawa oleh pihak keluarga ke rumahnya di Jalan Kenanga, No 16, RT 08/12, Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Jawa Barat. Jumat (25/11) pagi.
Kapolsek Kelapa Dua, AKP Bambang Hari Wibowo, Sik mengatakan, peristiwa tersebut murni bunuh diri. Dari hasil olah TKP tidak ditemukan luka-luka bekas penganiayaan. Hal tersebut dikuatkan dari sejumlah saksi yang melihat korban nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari balkon lantai 9 Kondomium yang disewa oleh korban. "Ini murni bunuh diri. Ada saksi yang melihat korban nekat melompat dari balkon belakang kondominium korban," ungkap Bambang.
"Sebelum melompat, korban dikabarkan kabur bersama pacarnya, sehingga kedua orangtuanya yang tinggal di Karawang datang mencari anaknya. Ketika tiba di kondominium, orangtuanya menemukan anaknya tewas," ungkap Kapolsek Kelapa Dua, AKP Bambang Hari Wibowo, Sik.
Dari keterangan pihak keluarga, mahasiswi semester 4 jurusan Bahasa Inggris tersebut diketahui sudah berpacaran dengan pria yang bernama Hendra. Keduanya menjalin hubungan sejak masih duduk di bangku SMP. Namun hubungan keduanya tidak direstui oleh orang tua Caroline Oktavianie Tamboto.
"Menurut keterangan dari pihak keluarga, korban sudah berpacaran sejak SMP. Namun hubungan tersebut tidak direstui oleh orangtua korban," kata kapolsek.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswi UPH Karawaci Tangerang nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 9 Kondominium Golf Karawaci Town Richmond Jalan Jenderal Sudirman Boulevard 2000 Lippo Vilage, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kamis (24/11) malam.
Caroline Oktavianie Tamboto,19, pertama kali ditemukan tewas oleh kedua orangtua, Albert Tamboto,45, dan Ny Nana Soekamto,43, yang saat itu sedang mencari putrid bungsunya. Melihat putri keduanya tewas, kedua orangtuanya kemudian menghubungi Polsek Kelapa Dua. Petugas yang datang ke lokasi kemudian melakukan olah TKP.
Caroline Oktavianie Tamboto ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala. Setelah di otopsi, jenazah gadis manis tersebut kemudian dibawa oleh pihak keluarga ke rumahnya di Jalan Kenanga, No 16, RT 08/12, Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Jawa Barat. Jumat (25/11) pagi.
Kapolsek Kelapa Dua, AKP Bambang Hari Wibowo, Sik mengatakan, peristiwa tersebut murni bunuh diri. Dari hasil olah TKP tidak ditemukan luka-luka bekas penganiayaan. Hal tersebut dikuatkan dari sejumlah saksi yang melihat korban nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari balkon lantai 9 Kondomium yang disewa oleh korban. "Ini murni bunuh diri. Ada saksi yang melihat korban nekat melompat dari balkon belakang kondominium korban," ungkap Bambang.