Sebuah penelitian berskala besar mengindikasikan bahwa tidur kurang dari tujuh jam sehari berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, beberapa waktu lalu, sebuah studi terbaru mengklaim bahwa tidur kurang dari delapan jam sehari tidak akan berpengaruh banyak pada kesehatan. Pemelitian ini dipublikasikan secara online di jurnal sleep medicine, baru-baru ini.
Dalam studi tersebut, peneliti mengikuti jejak hidup sekitar 450 wanita paruh baya dalam jangka waktu 14 tahun. Mereka menemukan bahwa para partisipan yang tidur lima hingga 6,5 jam per hari memiliki peluang hidup terbesar (terlama). Sementara kebanyakan dari wanita-wanita yang tidur kurang dari lima jam atau lebih dari tujuh jam telah meninggal.
"Yang mengagetkan dari penelitian ini adalah ketika diukur secara obyektif. Ketahanan hidup tertinggi ternyata dimiliki para wanita yang tidur lima hingga enam jam per hari. Para wanita yang tidur kurang dari lima jam atau lebih dari 6.5 jam kebanyakan telah meninggal ketika ditelusuri," jelas Daniel Kripke, peneliti San Diego School of Medicine, Universitas California.
Menurut Daniel, studi ini dapat menenangkan ketakutan orang-orang yang selalu mengeluh mengalami kekurangan tidur. Tidur memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, seperti misalnya membantu perbaikan sel-sel yang rusak. Sementara kekurangan tidur dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan mengurangi resistensi tubuh terhadap glukosa. Mereka yang kurang tidur juga cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar dan kurang bersemangat dalam kesehariannya.
Dalam studi tersebut, peneliti mengikuti jejak hidup sekitar 450 wanita paruh baya dalam jangka waktu 14 tahun. Mereka menemukan bahwa para partisipan yang tidur lima hingga 6,5 jam per hari memiliki peluang hidup terbesar (terlama). Sementara kebanyakan dari wanita-wanita yang tidur kurang dari lima jam atau lebih dari tujuh jam telah meninggal.
"Yang mengagetkan dari penelitian ini adalah ketika diukur secara obyektif. Ketahanan hidup tertinggi ternyata dimiliki para wanita yang tidur lima hingga enam jam per hari. Para wanita yang tidur kurang dari lima jam atau lebih dari 6.5 jam kebanyakan telah meninggal ketika ditelusuri," jelas Daniel Kripke, peneliti San Diego School of Medicine, Universitas California.
Menurut Daniel, studi ini dapat menenangkan ketakutan orang-orang yang selalu mengeluh mengalami kekurangan tidur. Tidur memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, seperti misalnya membantu perbaikan sel-sel yang rusak. Sementara kekurangan tidur dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan mengurangi resistensi tubuh terhadap glukosa. Mereka yang kurang tidur juga cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar dan kurang bersemangat dalam kesehariannya.